NewsNow.id, Batam – PT Metro Nusantara Bahari satu-satunya perusahaan yang diumumkan pemenang hasil pelelangan Mitra Kerja Sama Pemanfaatan Dalam Rangka Penyediaan Infrastruktur Untuk Pembangunan, Pengoperasian dan Pengembangan Terminal Ferry Internasional Batam Centre.
Sementara sebelumnya, PT Harapan Mitra Properti lah satu-satunya peserta dinyatakan lulus prakualifikasi.
Panitia Pemilihan mengevaluasi PT Metro Nusantara Bahari sebagai peserta dengan hasil 94,80 poin. Kontribusi tetapnya senilai Rp 16 miliar.
Dalam surat pengumuman nomor 22/PP.PBC/7/2024 tertanggal 17 Juli, dijelaskan bahwa kerja sama itu 25 tahun dan ada beberapa skema pembagian keuntungan dari pendapatan bruto di berbagai sektor Pelabuhan Internasional Batam Center.
Rincian pembagian keuntungan pendapatan bruto itu: masing-masing 29 persen dari area hijau, area oranye (pass penumpang), dan parkir, lalu 25 persen lagi dari sewa/retail.
Namun menjadi pertanyaan, pada proses sebelumnya, nama PT Metro Nusantara Bahari tidak ada dalam daftar peserta lulus prakualifikasi yang diumumkan pada 22 Mei 2024.
Sebelumnya lewat surat nomor 8/PP.PBC/5/2024, Panitia Pemilihan menetapkan hanya PT Harapan Mitra Properti peserta yang lulus prakualifikasi berdasarkan hasil evaluasi terhadap Dokumen Kualifikasi.
“Aneh sekali ini. Kok tiba-tiba muncul PT Metro Nusantara Bahari di ujung proses pemilihan mitra kerja sama Pelabuhan Internasional Batam Center?” tanya Panahatan SH Ketua DPP Kepri LI-Tipikor dan Hukum Kinerja Aparatur Negara.
Advokat muda ini meminta agar BP Batam menjelaskan secara komprehensif terkait proses pemilihan mitra Kerja Sama Pemanfaatan Dalam Rangka Penyediaan Infrastruktur (KSP DRPI) untuk pelabuhan itu.
“BP Batam harus transparan memberitahu ke publik maupun pers. Apalagi mitra itu nantinya mengelola Pelabuhan Batam Center untuk 25 tahun ke depan. Jangan sampai terulang seperti pemilihan mitra kerja sama SPAM yang kita tahu banyak dikeluhkan warga karena pelayanannya kurang,” tegasnya.
PT Metro Nusantara Bahari adalah pemrakarsa Badan Usaha (Unsolicited) yang mengusulkan pemanfaatan aset yang digunakan untuk proyek ini dengan skema KSP DRPI, dengan kompensasi right to match.
Sedari awal proses prakualifikasi, beberapa peserta saingan sudah menduga kuat bahwa PT MNB akan terpilih sebagai mitra kerja sama. Mereka juga menilai persyaratan yang dibuat, seperti menguntungkan bagi peserta tertentu.
“Sebenarnya dari awal kita sudah tahu kalau ini akan dimenangkan,” kata sumber dari peserta prakualifikasi, kepada BatamNow.com.
Pejabat BP Batam yang dikonfirmasi media ini, tak memberikan jawaban konkret.
“Terimakasih atas pertanyaan, mohon dapat disampaikan ke Humas BP Batam,” jawab Direktur Badan Usaha Pelabuhan BP Batam Dendi Gustinandar kepada BatamNow.com, Kamis (18/07/2024).
Sementara Kepala Biro Humas BP Batam Ariastuty Sirait tak menjawab konfirmasi yang sama dikirim media ini.
Mitra terpilih akan mengembangkan proyek terminal Pelabuhan Batam Center dan kawasan komersialnya dengan total luas lahan 23,4 hektare. Nilai proyeknya diestimasi Rp 3,4 triliun. (*)