NewsNow.id, Batam – Warga Pulau Rempang, Kota Batam, kini seperti gusar ihwal PT Makmur Elok Graha (MEG) akan mengelola pulau itu.
Dilansir dari BatamNow.com, hal itu disampaikan Gerisman Ahmad, tatkala ditemui wartawan di rumahnya, Jumat (21/04/2023). Ia adalah salah satu tokoh masyarakat Rempang.
Dari penjelasan mantan Kepala Desa Sijantung, Galang, Kota Batam tahun 1999 – 2003 itu sepertinya warga di Pulau Rempang, kini, “dihantui” isu relokasi di balik rencana anak perusahaan grup Artha Graha itu mengembangkan pulau tersebut.
“Pada prinsipnya, warga tidak keberatan dengan rencana PT MEG mengembangkan Pulau Rempang sebagai kawasan ekonomi baru di Kota Batam,” kata Gerisman di awal penjelasannya.
Namun satu hal, katanya, jangan sampai terjadi relokasi terhadap warga dan kampung tempat lahir mereka yang dihuni turun temurun. “Penghinaan sangat besar jika kampung dan warga kami sampai digusur,” katanya.
Ia pun menjelaskan beberapa isyarat saat ditanya kemungkinan relokasi itu.
Jauh hari, ujar Gerisman, tanda-tanda akan relokasi itu sudah tercium sebelum peluncuran program pengembangan Pulau Rempang oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta. Pihak BP Batam dalam beberapa momen telah menyampaikan ke warga akan kehadiran PT MEG di Pulau Rempang.
Bahkan Wali Kota Batam ex-officio Kepala BP Batam Muhammad Rudi pada acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) telah mewanti-wanti warga akan masuknya PT MEG.
Namun dalam setiap forum pertemuan, katanya, narasi atau pesan yang digambarkan pihak BP Batam tak begitu konkret tentang kepastian nasib warga, kelak, begitu PT MEG mengelola pulau itu.
“Intinya, kami warga tempatan di sini keberatan jika sampai ada niat melakukan penggusuran kampung kami,” Gerisman Ahmad menegaskan.
Syamsul Rizal dipanggil Rizal yang ditemui ditempat terpisah, pun senada dengan Gerisman.
Diwawancarai wartawan media ini di kediamannya di Kertang dekat Jembatan IV, Rempang pada Jumat (21/04).
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Rempang Cate itu secara tegas menolak keras jika ada rencana merelokasi warga dan kampungnya atas hadirnya PT MEG.
Ia mendukung jika Pulau Rempang dikembangkan oleh BP Batam maupun PT MEG menjadi kawasan kekuatan ekonomi baru di Batam.
Sebab, menurutnya, akan memberi dampak positif akan kemajuan warga di sana.
Namun ia mengingatkan, kehadiran PT MEG di Rempang jangan sampai mengusik keberadaan warga dengan kampungnya yang sudah dimukimi turun-temurun. “Kami dukung lahan-lahan kosong dikembangkan, asal bukan kampung kami,” ucapnya seperti mengingatkan dini.