NewsNow.id, Jakarta – Di balik kesuksesan penyelenggaraan iCraft 2023 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, 5-9 April 2023, ada kolaborasi apik antara Ikatan Alumni Universitas Diponegoro (IKA Undip) DKI Jakarta dengan PT Adiwastra Mitra Kinarya dan Kreasia Foundation.
Pameran bertema “Kriya Indonesia dalam Era Ekonomi Digital” itu diikuti oleh sekitar 120-an peserta, yang menampilkan berbagai produk kerajinan Indonesia seperti dekorasi rumah tangga, kriya wastra adati yang meliputi batik, tenun, songket, dan fashion. Ada juga kerajinan kayu, anyaman, dan perhiasan etnik tradisional.
Secara resmi acara dibuka oleh Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka, Kementerian Perindustrian Reni Yanita, pada Rabu (5/4/2023). “Pameran ini tidak hanya membantu pelaku UMKM sektor kerajinan dan kriya untuk terus bertumbuh, tetapi sekaligus mendorong generasi muda agar lebih mengenal dan mencintai produk kerajinan Indonesia,” kata Reni.
Sementara itu, Ketua Penyelenggara iCraft 2023 Lalita Nerisa Soerjo Soejarso mengatakan, iCraft 2023 merupakan salah satu upaya mengangkat produk kerajinan asli Indonesia agar lebih dikenal masyarakat luas bahkan mendunia. “Kita memiliki banyak kearifan lokal, produk-produk kerajinan yang sangat indah dan memiliki potensi ekonomi yang tinggi,” kata Lalita.
Pada bagian lain, Koeshartanto Wakil Ketua DPD IKA Undip DKI Jakarta mengatakan, ini untuk kedua kalinya DPD IKA Undip DKI ikut mendukung acara tersebut. “Kami ikut membantu mencarikan sponsor dan juga melibatkan para alumni yang bergerak di bidang UMKM,” tutur Mas Koes–sapaan akrab mantan Direktur SDM PT Pertamina (Persero) ini, kepada NewsNow.id, di Jakarta, Senin (10/4/2023).
Tak hanya berpameran, sambung Mas Koes, para pelaku UMKM juga diberi pembekalan dan dijembatani dengan BUMN terkait pembinaannya kedepan. “Banyak para alumni IKA Undip yang ikut serta dalam pameran tersebut,” tukasnya.
Diskusi yang menampilkan Gusti Kanjeng BRAA Paku Alam yang juga President Traditional Tekstil Asia Tenggara dengan para pengrajin telah memperkaya khasanah dari peserta pameran. “Beliau sangat concern dan supports terhadap batik/tenun tradisional Indonesia untuk lebih mendunia,” seru Mas Koes.
Dirinya juga mengapresiasi dukungan dan keterlibatan dari Kementerian BUMN, Kementerian Perindustrian, pemerintah daerah, PT Pertamina (Persero), PT Jasa Marga (Persero), dan pihak swasta lainnya.
“Kami berharap melalui pameran ini, para pelaku UMKM di bidang kerajinan dam interior kian bersemangat dalam mendorong produk-produknya masuk pasar global. Produk-produk kita banyak diminati oleh negara lain. Itu kesempatan dan peluang yang harus dimanfaatkan,” seru Mas Koes.
Dijelaskan, pameran iCraft merupakan pameran interior dan kerajinan yang sudah berlangsung sejak tahun 2001. Ini merupakan ajang uji petik pasar bagi para kreator dan perajin nasional untuk memacu inovasi baru dan ide kreatif dari para perajin dalam meningkatkan kualitas serta desain demi memenuhi kepuasan konsumen di era milenial ini.
Tujuan dari pameran ini antara lain untuk meningkatkan momentum kebangkitan kriya Indonesia dalam era ekonomi digital, di mana batik Indonesia saat ini telah mendapatkan pengakuan dunia sebagai salah satu warisan budaya tak benda.
Selain pameran, juga dimeraihkan berbagai lomba yakni, lomba lukis tas anyaman pandan yang terbuka untuk masyarakat umum bekerjasama dengan komunitas ibu-ibu lansia Yogyakarta. Ada juga lomba foto kerajinan Nusantara dan warisan budaya Indonesia guna menambah minat generasi muda mengenal kerajinan dan budaya Indonesia. (RN)