NewsNow.id, Jakarta – Dari laporan pemantauan ketersediaan pangan yang diterima, ketersediaan bahan pangan di seluruh daerah masih tercukupi. Begitu juga dengan kenaikan harga relatif masih wajar.
“Situasi kondusif dan normal. Terkait sebarannya, kami terus berupaya agar logistik pangan dapat tersebar secara merata antar daerah. Fasilitasi distribusi pangan terus kami lakukan agar stok pangan terdistribusi merata di seluruh daerah,” terang Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, dalam keterangan resmi, di Jakarta, Rabu (19/4/2023).
Menurutnya, kondisi dinamika harga pangan di Lebaran tahun ini terpantau cukup stabil. Tidak ada kenaikan harga pangan yang signifikan. Namun, Bapanas bersama Dinas Pangan Daerah akan terus melakukan pemantauan harga pangan secara real time.
Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, Rabu (19/4/2023) pukul 12.42 WIB, harga sejumlah komoditas pangan terpantau meningkat. Kenaikan harga terjadi pada beras kualitas bawah I yang naik 3,54 persen menjadi Rp11.700 per kg. Selain itu, harga beras kualitas bawah II juga naik 5,83 persen menjadi Rp11.800 per kg.
Harga beras kualitas medium I juga naik 1,93 persen menjadi Rp13.200 per kg, dan beras kualitas medium II naik 1,98 persen menjadi Rp12.900 per kg. Selain beras, harga daging ayam ras segar naik 6,21 persen menjadi Rp36.750 per kg, gula pasir kualitas premium naik 6,53 persen menjadi Rp15.500 per kg, dan minyak goreng curah naik 0,68 persen menjadi Rp14.900 per kg.
Untuk komoditas lain seperti bawang merah, bawang putih, berbagai jenis cabai, beberapa jenis beras, daging sapi, minyak goreng, dan telur ayam tercatat turun.
Terkait fluktuasi harga pangan spesifik komoditas yang ada di sejumlah daerah, Bapanas telah menggandeng pemda, BUMN Pangan, serta pelaku usaha untuk menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) sebagai alternatif bagi masyarakat untuk berbelanja kebutuhan pangannya.
Diinformasikan, selama Lebaran tahun ini, Bapanas sudah menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) sebanyak 144 kali di berbagai daerah. “GPM masih akan dilaksanakan di 115 kabupaten/kota, kurang lebih sebanyak 308 GPM. Dari sejumlah daerah pelaksana GPM, tercatat pelaksanaan GPM terbanyak akan dilaksanakan oleh Kota Bandung 24 kali, Kota Pekanbaru 23 kali, dan Kota Bandar Lampung 19 kali,” bebernya.
Gencarnya diadakan GPM, lanjut Arief, salah satunya untuk menjaga fluktuasi harga pangan. (RN)