NewsNow.id, Jakarta – Dalam rangka memperingati satu abad kelahirannya, Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN) secara marathon menggelar sejumlah acara yang diadakan mulai Maret 2023 dan puncaknya pada 11 Oktober 2023, bertepatan dengan Peringatan Hari Lahir Nabi Agung Kongzi (Zhisheng Dan) ke-2574.
Bertempat di Kelenteng Kong Miao, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, MATAKIN mengadakan 5 acara di lokasi yang diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 23 Desember 2010 silam tersebut.
Seminar bertajuk “Disiplin, Sikap Hormat dan Tahu Malu Sebagai Dasar Tumbuhnya Integritas, Etos Kerja dan Budaya Gotong-Royong”, menjadi salah satu acara, yang didukung oleh Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) dan Masjid Istiqlal.
Sebagai keynote speech Menteri Koordinator PMK Prof. Dr. Muhadjir Effendy, MAP., yang diwakili oleh Deputi 6 Kemenko PMK. Tampil sebagai narasumber di antaranya, Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Pdt. Gomar Gultom, Ketua Umum Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr. Antonius Subiyanto Bunyamin, Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Mayjen (Purn) Wisnu Bawa Tenaya, Ketua Umum Persatuan Umat Buddha Indonesia (PERMABUDHI) Prof. Philip K. Widjaja, dan Presidium Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia (MLKI) Engkus Ruswana, yang dimoderatori oleh Bryna Meivitawanli, PhD., generasi muda Khonghucu yang berhasil meraih gelar Doktor termuda.
Dalam keterangannya, Ketua Umum Dewan Rohaniwan Pengurus Pusat MATAKIN, Xs. Budi S. Tanuwibowo mengatakan, tema seminar tersebut dipilih dalam rangka mendukung program Kemenko PMK yang sedang gencar mengkampanyekan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM), terutama untuk menanamkan dan membangun 3 nilai utama yaitu, integritas, etos kerja dan gotong royong. “Tiga nilai ini sangat penting dan perlu ditumbuhgelorakan secara massif untuk mewujudkan Indonesia Hebat di tahun emas 2045,” kata Budi dalam siaran persnya yang diterima NewsNow.id, di Jakarta, Kamis (13/4/2023).
Menurutnya, tanpa integritas, seseorang ataupun sebuah komunitas (bangsa) mustahil mendapat kepercayaan. Tanpa kepercayaan tak mungkin mendapat dukungan luas. Namun, meski mendapatkan kepercayaan, tanpa etos kerja, semuanya akan berhenti dalam impian dan kepercayaan, yang diperoleh pun akan memudar. Terakhir, tanpa gotong royong atau kebersamaan, hasil yang didapat tidak akan optimal dalam menciptakan keharmonisan.
“Ketiga nilai di atas, baik integritas, etos kerja dan gotong royong tak mungkin terbangun bila seseorang atau sebuah komunitas tidak mempunyai kedisiplinan (diri, waktu, janji, anggaran), tak mempunyai rasa hormat kepada senior, pimpinan, atau para pendahulu. Bila diri tidak mempunyai rasa tahu malu, maka akan sangat permisif terhadap hal-hal yang ditabukan, termasuk yang terkait dengan perilaku korupsi,” lanjut Budi.
Selain seminar juga diadakan pemotongan tumpeng sebagai simbol Perayaan Hari Jadi ke-100. Ini dilanjutkan dengan buka puasa bersama para sahabat lintas agama. Acara selanjutnya diisi dengan sembahyang untuk mendoakan para Ketua Umum dan Ketua Dewan Rohaniwan MATAKIN yang telah wafat. Ini sebagai wujud laku bakti dan terima kasih atas pengorbanan dan perjuangan mereka yang luar biasa.
Rangkaian acara terakhir adalah kebaktian bersama yang dipimpin Sekretaris Dewan Rohaniwan Pengurus Pusat MATAKIN Ws. Sunarta Hidayat, dengan tema sentral “MATAKIN meski organisasi tua, Firman selalu dijaga agar senantiasa Baharu”.
Melalui tema ini segenap umat Khonghucu diingatkan untuk tak henti-hentinya melakukan pembaruan, rejuvenasi, peremajaan, dan regenerasi.
Sebelumnya, MATAKIN telah menyelenggarakan berbagai kegiatan, mulai dari Lomba Pembuatan Logo 100 Tahun MATAKIN, Lomba Ucapan Selamat Hari Jadi MATAKIN ke-100, Lomba Tiktok bertema Budi Pekerti dan Musyawarah Kerja Dewan Rohaniwan MATAKIN pada 7-9 April 2023 di Darmawan Park, Sentul, Jawa Barat. (RN)