NewsNow.id, Batam – Sejumlah buaya lepas dari penangkarannya di Pulau Bulan, Kota Batam, pada Minggu (12/1/2025).
Menggegerkan publik lalu memicu keresahan warga nelayan di beberapa pulau di sekitar Pulau Bulan.
Dilansir BatamNow.com, penyebabnya tanggul penangkaran ratusan buaya jebol. Penangkaran adalah milik PT Perkasa Jagat Karunia (PJK), di pulau dekat Pulau Buluh itu, Kecamatan Bulang.
@batamnow Sejumlah buaya dikabarkan terlepas dari penangkarannya di Pulau Bulan Kota Batam, akibat hujan pada Senin (13/0/2025). Baca beritanya di BatamNow.com #batamnow #batamtiktokcommunity #batamhits #batamnews #batamisland #batamsirkel #kotabatam #batampunyacerita #semuatentangbatam #fyp #fypage ♬ Dino Song (Cover) – Irwan Mix
Meski sudah masuk hari keenam, Wali Kota Batam sekaligus Kepala, BP Muhammad Rudi baru membentuk tim terpadu yang disebut tim gerak cepat (Gercep), begitu publikasi Biro Humas BP Batam pada Jumat (17/1/2025).
Dibentuk dalam satu rapat bersama Forkopimda, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Batam dan PT Perkasa Jagat Karunia (PJK), Rudi menyebut jika pembentukan tim ini merupakan gerak cepat pemerintah dalam merespons kekhawatiran masyarakat Batam.
Tim Terpadu Gercep dari personel TNI, Kepolisian, serta gabungan perangkat lainnya.
Peristiwa buaya lepas, disebut Rudi, satu peristiwa force majeure jadi harus diatensi.
Diharapkan keterlibatan tim dapat memudahkan pencarian buaya penangkaran yang lepas di perairan sekitar Pulau Bulan. Targetnya seminggu.
Sementara, Pimpinan PT PJK, Toni Budiharjo mengungkapkan bahwa pihaknya telah membentuk 17 tim untuk menangkap buaya penangkaran yang lepas dan diklaim dibantu masyarakat.
Banyak mempertanyakan mengapa Tim Gercep baru dibentuk setelah enam hari sejak lepasnya sejumlah buaya yang kemudian berkeliaran di sekitar pulau-pulau dekat Pulau Bulan, kandang penangkaran.
Pertanyaan spekulatif bermunculan. Apakah jumlah buaya yang lepas cukup banyak dan sangat perlu diwaspadai meski belum pernah ada penjelasan dari manajemen PT PJK itu?

Pantauan BatamNow.com, warga pulau dikabarkan berhasil menangkap 19 ekor buaya yang lepas dan sudah diserahkan ke penangkaran.
Dan diberitakan media pers, ada buaya tertangkap di laut Tanjung Uban. Apakah sejumlah buaya yang berkeliran sudah menyebar ke pulau lainnnya di Batam-Bintan?
Hal lain yang membuat warga penasaran dan kesal, hingga kini pihak PT PJK belum pernah mempublikasi jumlah buaya yang lepas dari populasi ratusan buaya yang ada di penangkaran.
Demikian juga jumlah buaya yang ditangkap oleh 17 tim bentukan pihak perusahaan penangkaran, belum ada penjelasan.
Pihak perusahaan penangkaran disebut seperti kurang transparan sejak lepasnya sejumlah buaya yang sudah meresahkan manusia itu.
Sementara atas swadaya di tengah kewaspadaannya, warga nelayan di pulau dikabarkan telah menangkap 19 ekor buaya pasca jebolnya tanggul penangkaran PT PJK.
Sebelumnya Kapolsek Bulang Iptu Adyanto Syofyan menyebut jumlah buaya yang lepas saat tanggul penangkaran jebol, hanya 5 ekor saja.
Warga membeber, terdapat 2 penangkaran di Pulau Bulan. Penangkaran pertama dengan populasi 800 buaya dan di penangkaran kedua dihuni 200 ekor buaya. Semuanya buaya dewasa.
Kala Muhammad Rudi baru membentuk Tim Terpadu Gercep, warga nelayan sudah 6 hari lebih cepat melakukannya. (Red)