NewsNow.id, Jakarta – Meski invansi Rusia terhadap Ukraina belum usai, namun lebih dari 60% bisnis di negeri yang dipimpin oleh Volodymyr Zelensky tersebut masih berjalan.
Hal tersebut disampaikan Direktur Departemen Kerjasama Internasional Kamar Dagang dan Industri Ukraina (UCCI), Anna Liubyma dalam kunjungan delegasi Ukraina ke Indonesia, Selasa (7/2/2023).
“Kepada mitra Indonesia kami menjelaskan bahwa di tengah perjuangan mengusir penjajah Rusia, perekonomian Ukraina tetap bergerak aktif. Lebih dari 60% bisnis di Ukraina tetap beroperasi secara aktif,” kata Anna dalam keterangan persnya, di Jakarta, Rabu (8/2).
Dia mengatakan, kunjungan delegasi Ukraina ke Indonesia merupakan wujud bagaimana Ukraina memandang Indonesia sebagai mitra ekonomi yang strategis.
Di Indonesia, rombongan delegasi bertemu dengan perwakilan perusahaan swasta lokal yakni, Hendra Gunawan, Presiden dan CEO PT Sigma Persada Indonesia, Novika Selvia Hartono, Head of Garuda Food International, dan Ice Kristiana Sitohang, International Sales Coordinator, Garuda Food.
Dalam pertemuan tersebut, Gunawan mengakui perang di Ukraina berimbas pada perdagangan kedua negara. Selama ini, Ukraina mengimpor minyak sawit, cokelat, alas kaki, kertas dan karton dari Indonesia san mengekspor barang-barang pertanian dan metalurgi.
Gunawan juga menyatakan minatnya terhadap produk berteknologi tinggi dari Ukraina, seperti Unmanned Aerial Vehicles (drones) yang sudah pernah didiskusikan untuk melakukan pembelian sebelum perang terjadi.
“Namun sejak invasi Rusia, hal tersebut belum memungkinkan. Selama konflik berlangsung, kami melihat betapa efektifnya drone Ukraina di medan perang. Kami berharap pasca konflik kami dapat memulai impor produk berteknologi tinggi tersebut,” ujarnya.
Selain berminat terhadap drone, Gunawan membuka kemungkinan memperluas impor produk pertanian dari Ukraina ke Indonesia melalui skema kerjasama antar-perusahaan swasta (B to B).
Gunawan juga menyampaikan peluang ekspor alat-alat keamanan buatan Indonesia ke Ukraina seperti helm, sepatu bot hingga jaket pelindung anti peluru. “Indonesia sudah mampu membuat dan mengekspor alat perlindungan militer,” jelasnya.
Di tempat terpisah, Novika Selvia Hartono mengutarakan kemungkinan peningkatan ekspor produk-produk Garuda Food melalui bendera PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk.
Dia mengaku punya pengalaman di perusahaan sebelumnya mengekspor produk perawatan rambut ke Ukraina dan melihatnya sebagai pasar dengan potensi besar. “Saat ini tidak banyak perusahaan Indonesia yang menjual ke Ukraina, jadi bagi kami ini adalah pasar dengan peluang nyata,” kata Novika.
Anna menegaskan, UCCI siap membantu perusahaan Indonesia untuk menembus pasar Ukraina hingga mempertemukan mereka dengan partner termasuk distributor lokal.
Novika berharap invasi Rusia ke Ukraina segera berakhir karena konflik tersebut mengakibatkan kenaikan harga yang besar dan menyebabkan masalah rantai pasokan. “Kami berharap perang berakhir secepat mungkin demi kebaikan seluruh dunia!” tukasnya. (RN)