NewsNow.ID – Salah satu personel BLACKPINK, Jisoo baru-baru ini ia terlihat memiliki benjolan di leher sebelah kanan saat menyanyi di atas panggung. Hal ini pun sontak membuat penggemar sangat khawatir akan kesehatan penyanyi bernama lengkap Kim Ji-soo tersebut, apalagi mengingat BLACKPINK tengah menjalani agenda world tour yang sangat padat.
Beberapa berspekulasi bahwa benjolan di leher Jisoo merupakan bentuk dari kelenjar getah bening yang membengkak.
Menanggapi hal tersebut, agensi BLACKPINK, YG Entertainment buka suara. Dalam pernyataannya, agensi tersebut mengungkapkan bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari kondisi Jisoo saat ini. Benjolan disebut hanya muncul saat Jisoo tengah mengalami kelelahan, namun tidak sampai mengganggu kegiatan sehari-harinya.
Jisoo what’s happening to you?? Why do you have the bump on your neck from 2019 and now its 2022?? #jisoo pic.twitter.com/ZsUkdST0GG
— kpopnews (@kpopblogger__) October 30, 2022
Berbicara mengenai benjolan di bagian leher, beberapa orang pernah mengalami kondisi satu ini. Mengutip Healthline, munculnya benjolan pada leher juga bisa menjadi tanda seseorang mengalami berbagai kondisi kesehatan.
1. Pembengkakan kelenjar getah bening
Banyak penggemar menduga Jisoo mengalami pembengkakan kelenjar getah bening. Kondisi ini pada dasarnya bisa menjadi tanda dari:
– infeksi virus,
– infeksi bakteri,
– kerusakan gigi atau abses,
– leukemia (kanker darah), dan
– limfoma (kanker kelenjar getah bening).
Kelenjar getah bening di leher pada umumnya timbul sebesar ukuran kacang polong. Namun, bisa membengkak hingga berdiameter 1 inci atau lebih besar.
Jika kelenjar getah bening membengkak sebagai respons terhadap infeksi, biasanya benjolan akan menyusut dalam waktu 2-3 minggu. Jika benjolannya tidak membesar selama beberapa minggu, itu bisa menjadi sesuatu yang lebih serius seperti leukemia.
Jika benjolan terasa hangat dan lembut saat disentuh, itu mungkin pertanda tubuh sedang melawan infeksi. Benjolan yang membengkak karena leukemia biasanya tidak menimbulkan rasa sakit.
2. Lipoma
Lipoma adalah benjolan yang terbentuk oleh jaringan lemak tepat di bawah permukaan kulit. Lipoma biasanya tidak menimbulkan rasa sakit dan tidak berbahaya. Lipoma tidak perlu diangkat kecuali untuk alasan kosmetik.
3. Kista epidermoid
Kista epidermoid terletak tepat di bawah permukaan kulit dan diisi dengan keratin, protein yang membantu membentuk kulit dan rambut.
Kista ini biasanya tidak menimbulkan rasa sakit dan tidak menimbulkan masalah. Mereka bisa menjadi meradang dan perlu untuk diangkat.
4. Kista sebasea
Terdapat kelenjar sebaceous tepat di bawah kulit yang menghasilkan zat berminyak atau sebum untuk menjaga kelembapan dan perlindungan kulit. Kista sebaceous dapat terbentuk jika saluran kelenjar menjadi rusak atau tersumbat dan sebum menumpuk di dalamnya.
5. Massa leher bawaan
Bayi yang lahir dengan massa leher kemungkinan memiliki salah satu dari tiga massa leher bawaan, termasuk kista dermoid, kista sumbing branchial, dan kista duktus tiroglosus.
6. Cedera otot
Otot leher yang cedera dapat menyebabkan pembengkakan umum atau benjolan kecil terbentuk di bawah kulit. Dengan istirahat, cedera ini biasanya sembuh dengan sendirinya.
7. Gigitan atau sengatan serangga
Benjolan merah di leher yang muncul tiba-tiba mungkin merupakan reaksi dari gigitan nyamuk atau serangga lainnya. Gigitan dan sengatan serangga cenderung memiliki tampilan yang berbeda dan mungkin terasa gatal.
8. Kanker
Dalam kasus yang jarang terjadi, benjolan kecil yang terbentuk di leher adalah pembengkakan kelenjar getah bening karena leukemia atau limfoma.
Temui dokter jika benjolan tumbuh hingga diameter 1 inci atau lebih besar atau tidak menyusut setelah 2 minggu atau lebih. Benjolan bisa jadi gejala leukemia.
Demikian beberapa penyebab munculnya benjolan di leher yang perlu diketahui. Segera lakukan pemeriksaan jika benjolan tak kunjung hilang setelah beberapa lama. (*)