NewsNow.id – Penggunaan kecerdasan buatan (AI) untuk menulis artikel ternyata tak berjalan mulus. Banyak kesalahan yang dibuatnya sehingga harus dikoreksi secara manual.
Hal tersebut dialami media teknologi asal Amerika Serikat (AS), CNET. Dilansir Futurism, CNET diam-diam mempekerjakan AI untuk menulis artikel penjelasan soal finansial, yang dimulai pada November tahun lalu.
Penerapan AI itu pertama kali dideteksi oleh pakar pemasaran daring, Gael Breton. Artikel-artikel tersebut ditulis atas nama CNET Money Staff dan mencakup beragam topik seperti “Apa itu Zelle dan bagaimana cara kerjanya?”
Pembaca boleh jadi tidak menyadari artikel itu buatan AI. Mereka baru akan diberitahu jika mengklik tulisan CNET Money Staff.
“Artikel ini dihasilkan lewat teknologi automatisasi,” dilanjutkan dengan penjelasan, “diedit secara sistematis dan pengecekan fakta oleh editor dan staf editorial kami”.
Sejak program tersebut, AI di CNET telah menghasilkan sekitar 77 artikel. CNET sendiri tidak terang-terangan mengenai eksperimen tersebut karena ingin programnya berjalan serahasia mungkin.
Akan tetapi, melansir CNN, CNET pada akhir Januari mengakui beberapa artikel yang dibuat AI mengandung kesalahan “substansial”. CNET pun menghentikan sementara penggunaan AI untuk menulis berita.
“Kami mengidentifikasi artikel tambahan yang membutuhkan koreksi, dengan beberapa di antaranya membutuhkan koreksi substansial, sedangkan yang lainnya terdapat kesalaha kecil seperti nama perusahaan yang tak lengkap, atau bahasa yang dinilai editor senior sebagai tak jelas,” kata Pemimpin Redaksi Connie Guglielmo dalam artikelnya.
Ia mengungkap 77 artikel produksi AI itu hanya 1 persen dari total konten yang dipublikasikan di CNET.
Menurut Guglielmo, pengaplikasian AI itu merupakan proyek “pengujian” di tim CNET Money “untuk membantu editor menciptakan serangkaian penjelasan dasar soal topik layanan finansial”.
Lebih lanjut, Guglielmo mengungkapkan, AI yang dipakai CNET bukanlah ChatGPT melainkan “AI yang didesain oleh tim internal”. Guglielmo pun menjelaskan prosedur koreksi yang dibuat para editor terhadap artikel AI tersebut.
“Editor pertama-tama menghasilkan garis besar artikelnya, kemudian meluaskannya, menambahkan dan mengedit draf dari AI sebelum mempublikasikannya.
“Setelah salah satu cerita yang dibantu AI dikutip, untuk kesalahan faktual, tim editorial CNET Money melakukan audit penuh,” tulisnya.
Terlepas dari sejumlah masalah, Guglielmo mengungkapkan CNET tidak akan berhenti menggunakan AI. “Kami hanya rehat dan akan memulai lagi penggunaan AI ketika kami percaya alat tersebut dan proses editorial kami akan mencegah kesalahan manusia dan AI,” kata dia. (*)